Rabu, 16 November 2016

Kecerdasan buatan 5-6-7-8



 Teknik Pencarian Heuristik (Heuristic Search)


  • Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namum dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness).
  • Fungsi heuristik digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan.
  • Jenis-jenis Heuristic Searching
– Generate and Test.
– Hill Climbing.
– Best First Search.
– Means-EndAnlysis, Constraint Satisfaction, dll.
1). PEMBANGKITAN dan PENGUJIAN (Generate and Test)
  • Metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
  • Algoritma :
1. Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu tititk tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).
2. Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node terebut atau node akhir dari suatu lintasan yang  dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan.
3. Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah pertama.






2) PENDAKIAN BUKIT (Hill Climbing)
  • Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnyayang mungkin.
  • Algoritma:
1. Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
a) Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang : Cari operator yang belum digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
b) Evaluasi keadaan baru tersebut : – Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar – Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. – Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.
  • Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi lintasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak n!/2!(n-2)!  atau sebanyak 6 kombinasi. Fungsi heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi. 

3). PENCARIAN TERBAIK PERTAMA (Best-First Search)
  • Metode ini merupakan kombinasi dari metode depthfirst search dan breadth-first search. Pada metode best-first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node yang ada di level yang lebih rendah, jika ternyata node pada level yang lebih tinggi ternyata memiliki nilai heuristic yang lebih buruk.
  • Fungsi Heuristik yang digunakan merupakan prakiraan (estimasi) cost dari initial state ke goal state, yang dinyatakan dengan : 
f’(n) = g(n) + h’(n)
    • f’ = Fungsi evaluasi
    • g = cost dari initial state ke current state
    • h’ = prakiraan cost dari current state ke goal state
  • Contoh: Misalkan kita memiliki ruang pencarian seperti pada gambar berikut. Node M merupakan keadaan awal dan node T merupakan tujuannya. Biaya edge yang menghubungkan node M dengannode A adalah biaya yang dikeluarkan untuk bergerak dari kota M ke kota A. Nilai g diperoleh berdasarkan biaya edge minimal. Sedangkan nilai h’ di node A merupakan hasil perkiraan terhadap biaya yang diperlukan dari node A untuk sampai ke tujuan. h’(n) bernilai ~ jika sudah jelas tidak ada hubungan antara node n dengan node tujuan (jalan buntu). Kita bisa merunut nilai untuk setiap node.

REPRESENTASI PENGETAHUAN



Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.
Secara teknik kita akan membahas representasi pengetahuan menjadi lima kelompok:
1.    Representasi Logika
2.    Jaringan Semantik
3.    Frame
4.    Script (Naskah)
5.    Aturan Produksi (Kaidah Produksi)
    
1.    Representasi Logika
Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar sehingga didapatkan kesimpulan yang absah.
Tujuan dari logika: memberikan aturan-aturan penalaran sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar atau salah.
Representasi Logika dibagi menjadi dua:
  1. Propositional Logic (Logika Proposisi)
Suatu Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dalam Propositional Logic fakta dilambangkan dengan simbol misalnya P, Q dan R. Lambang-lambang tersebut dihubungkan dengan relasi-relasi logika
Dengan menggunakan operator logika:

Tabel Kebenaran Logika

  1. Predicate Logic (Logika Predikat)
Pada logika predikat proposisi dibedakan menjadi argumen (obyek) dan predikat (keterangan). Secara umum penulisan proposisi dalam logika predikat dapat dinyatakan sebagai berikut:
Predikat (argumen-1, argumen-2,..., argumen-3)
Contoh:
Proposisi: “Bu Atika mencintai Pak Agus Setiawan”
Dalam logika predikat disajikan dalam bentuk:
Mencintai (Bu Atika, Pak Agus Setiawan)
      P         Argumen-1            Argumen-2

Contoh Silsilah Keluarga yang dipresentasikan dalam Prolog

Jika silsilah di atas dibentuk dalam Representasi Logika, sebagai berikut:
Orangtua (Komarudin, Andika)
Orangtua (Komarudin, Atika)
Orangtua (Komarudin, Agus)
Orangtua (Andika, Rika)
Orangtua (Atika, Anjar)
2.        Jaringan Semantik
Pengetahuan disusun dalam sebuah jaringan yang memiliki komponen utama:
-            Node: menyatakan obyek, konsep, atau situasi. Dinyatakan dengan kotak atau lingkaran
-            Arcs/Link: Menyatakan hubungan antar node. Dinyatakan dengan tanda panah.
3.    Frame
Frames: merupakan semantic net dilengkapi dengan properties. Suatu Frame menggambarkan entitas sebagai set dari attribute dan nilai yang bersesuaian. Suatu frame dapat berelasi dengan frame yang lainnya.
Tiga komponen utama dari frame
•         frame name
•         attributes (slots)
•         values (subslots)

Book Frame
Slot à Subslots
Title     à AI. A modern Approach
Author à Russell & Norvig
Year    à 2003




4. script
Conceptual Dependency (ketergantungan konseptual) adalah teori tentang bagaimana mempresentasikan pengetahuan tentang event (kejadian) yang biasanya terkandung dalam kalimat bahasa natural.
Contoh: representasi Conceptual Dependency
“Budi memberi Atika sebuah buku”

Script adalah skema representasi pengetahuan yang menggambarkan urutan-urutan kejadian (sequence of events). Script dilengkapi dengan elemen-elemen agar lebih memudahkan dalam memahami urutan kejadian.
a.         Track/Jalur: variasi yang mungkin terjadi dalam script
b.        Kondisi Input: situasi yang harus dipenuhi sebelum sesuatu kejadian terjadi
c.         Prop/Pendukung: objek pendukung yang digunakan dalam urutan peristiwa yang  
       terjadi
d.        Role/Peran: orang-orang yang terlibat dalam suatu peran
e.         Scene/Adegan: urutan peristiwa aktual
f.          Hasil: kondisi akhir yang terjadi setelah urutan peristiwa dalam script terjadi
5.    Aturan Produksi (Kaidah Produksi)
Pengetahuan dalam kaidah produksi direpresentasikan dalam bentuk
            JIKA [kondisi] MAKA [Aksi]
            JIKA [premis] MAKA [Konklusi]

Aturan Produksi (kaidah produksi) adalah salah satu representasi pengetahuan yang menghubungkan premis dengan konklusi.
Bentuknya: If Premis Then Konklusi
Konklusi pada bagian then bernilai benar jika premis pada bagian if bernilai benar.
Contoh:
If  hari ini hujan then saya tidak kuliah.
Materi ini saya dapatkan  dari Dosen mata kuliah Kecerdasan Buatan


   Operator Logika
Operator logika digunakan untuk membentuk suatu ekspresi pembandingan dari satu atau dua buah ekspresi pembandingan.
Di bawah ini operator logika :
Operator
Keterangan
Operand
&&
AND
Operator “dan”
Dua buah operand
||
OR
Operator “atau”
Dua buah operand
!
NOT
Operator “bukan”
Satu buah operand

1.      Untuk logika  && ( AND ) akan menghasilkan nilai benar jika semua operand bernilai benar, dan akan bernilai salah jika salah satu operand bernilai salah.
2.      Untuk logika || ( OR ) akan menghasilkan nilai benar jika hanya satu operand bernilai benar, dan akan bernilai salah jika semua operand bernilai salah.
3.      Untuk logika ! ( NOT ) akan menghasilkan nilai benar jika operand bernilai salah, dan akan bernilai salah jika operand bernilai benar.
Logika dan Set Jaringan
• Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari penalaran eksak.
• Bagian yang paling penting dalam penalaran adalah mengambil kesimpulan dari premis.
• Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM) didasarkan pada silogisme, dengan dua premis dan satu konklusi.
• Contoh :
– Premis : Semua laki-laki adalah makhluk hidup
– Premis : Socrates adalah laki-laki
– Konklusi : Socrates adalah makhluk hidup
• Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.
• Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan objek.
• Objek dalam himpunan disebut elemen.
– A ={1,3,5,7}
– B = {….,-4,-2,0,2,4,…..}
– C = {pesawat, balon}
• Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen merupakan anggota dari suatu himpunan, contoh : 1 ε A .
Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang digunakan , contoh : 2 A.
• Jika suatu himpunan sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X Y atau Y X.
• Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∩ B
C = {x U | (x A) (x B)}
Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan
| dibaca “sedemikian hingga”
operator logika AND
– Union (Gabungan)
C = A B
C = {x U | (x A) (x B)}
Dimana : menyatakan gabungan himpunan
operator logika OR
– Komplemen
A’ = {x U | ~(x A) }
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan
~ operator logika NOT
Definisi 1.
Tautologi adalah suatu proporsi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi pembentuknya
Contoh pada table kebenaran
p
\simp
p \vee \simp
B
S
S
B
B
B

Definisi 2.
Kontradiksi adalah suatu proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi pembentuknya.
Contoh pada table kebenaran
p
\simp
p \wedge \simp
B
S
S
B
S
S
Definisi 3.
Kontingensi adalah suatu proporsi majemuk yang bukan termasuk tautologi dan bukan juga kontradiksi
Contoh pada table kebenaran
p
q
p \veeq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
Definisi 4.
Dua buah proporsi dikatakan ekivalen (ekivalen logis), jika kedua proporsi tersebut memiliki nilai kebenaran yang sama. Proporsi p dan q ekivalen dinotasikan dengan p \congq atau sering disederhanakan p = q.
Definisi ekivalen di atas, dapat juga dirumuskan sebagai berikut :
Proporsi p dan q ekivalen jika dan hanya jika p \Leftrightarrowq merupakan suatu tautolog

Logika Predikat
• Suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama. Disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci. Memungkinkan memecah statemen ke dalam bagian komponenyang disebut obyek, karakteristik obyek atau beberapa keterangan obyek. Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian
Argumen (atau obyek)
Individu atau obyek yang membuat keterangan
Predikat (keterangan)
Keterangan yang membuat argumen dan predikat
Dalam suatu kalimat, predikat dapat berupa kata kerja atau bagian kata kerja
• PREDIKAT (individu[obyek]1, individu[obyek]2)
• Misalnya proposisi:
Mobil berada dalam garasi
• Dinyatakan menjadi
Di dalam (mobil, garasi)
Di dalam = produk (keterangan)
Mobil = Argumen (obyek)
Garasi = Argumen (obyek)
• Contoh lain
Proposisi : Rojali suka Juleha
Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha)
Proposisi : Pintu Terbuka
Kalkulus Predikat : BUKA (pintu)
Proposisi : Sensor cahaya aktif
Kalkulus Predikat : AKTIF (sensor cahaya)
Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang dapat dimanipulasi agar dapat diinferensi/dinalar. Pangkalan pengetahuan dibentuk dengan menggunakan variabel sebagai simbol-simbol untuk merancang obyek, misalnya
x = Rojaliw
y = Julehaw
Maka proposisinya menjadi Suka(x,y)w
Predikat kalkulus membolehkan penggunaan simbol untuk mewakili fungsi-fungsi
Misalnya
ayah(Juleha) = Jojonw
ibu(Rojali) = Dorcew
Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat. Misalnya predikat berikut menjelaskan bahwa Jojon dan Dorce adalah berteman, teman(ayah(Juleha),ibu(Rojali))=teman(Jojon,Dorce)
Penalaran Deduktif bergerak dari penalaran umum menuju ke konklusi khusus atau pernyataan premis dan inferensi
w Premis Mayor
• Contoh : Jika hujan turun saya tidak akan kuliah
w Premis Minor
• Contoh : Pagi ini hujan turun
w Konklusi
•  Contoh : Oleh karena itu pagi ini saya tidak akan kuliah
Penalaran Induktif bergerak dari masalah khusus ke masalah umum
• Menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk menarik kesimpulan umum
• Contoh
+ Premis 1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit
+ Premis 2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit
+ Premis 3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit
+ Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
+ Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan fakta baru
• Contoh
• Premis 4 : AI adalah pelajaran yang sulit
Pengukuran Kuantitas
Adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam suatu ekspresi logika. Dua pengukuran kuantitas, yaitu:
 Kuantitas universal ()w
 Untuk semua§
 Kuantitas eksistensial ()w
 Ada / terdapat§
• Contoh:
 Semua sapi berkaki empatw
 (x)[Sapi(x), berkaki empat(x)]w
 Beberapa sapi berwarna putihw
 (x)[Sapi(x), berwarna putih(x)]w

Tidak ada komentar:

Posting Komentar